Sabtu, 22 April 2017

RESENSI BUKU FIKSI

Identitas Buku
Judul Buku : Banjir
Penulis Buku: Nyoman Sri Utami
Penerbit Buku : Tim USAID PRIORITAS, Amerika Serikat
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 16 halaman
Cetakan : I
Sinopsis Banjir
Banjir merupakan sebuah buku fiksi bergambar karya Nyoman Sri Utami. Buku ini bertemakan faktor penyebab banjir. Buku ini menceritakan tentang seorang anak bernama Bima dan Ratih. Mereka masih anak-anak, tetapi sudah mandiri. Bima adalah seoarang anak laki-laki adik dari Ratih. Ratih adalah seorang anak perempuan kakak perempuan dari Bima.
Cerita banjir terjadi di desa mereka berawal dari kebiasaan masyarakat yang kurang sadar akan lingkungan dengan sering membuang sampah di sungai. Pagi itu Bima dan Ratih  berjalan-jalan di tepi sungai sambil membawa kantong sampah untuk dibuang di sungai. Kebiasaan ini bukan hanya Bima dan Ratih akan tetapi masyarakat desa tersebut sering membuang sampah di sungai. Pagi itu desa tersebut tiba-tiba hujan di sertai gemuruh. Para warga berhamburan masuk rumah termasuk Bima dan Ratih. Bima yang berada dalam rumah bermain gitar dan Ratih menyiapkan teh hangat dan pisang goreng sebagai cemilan. Di saat tak terduga tiba-tiba sungai meluap sampai ke rumah-rumah warga. Bima dan Ratih yang ketika itu sedang sendiri di rumah karena ke dua orang tuanya ke luar kota merasa panik dan ketakutan. Mereka segera mencari tempat yang aman dan segera meminta pertolongan. Beberapa saat kemudian mereka mendengar bunyi alarm regu penolong datang. Bima dan Ratih diselamatkan oleh regu penyelamat menggunakan perahu karet  dan akhirnya mereka selamat dari bencana banjir.
Tema
Tema pada buku Banjir menceritakan faktor penyebab banjir. Hal itu terjadi karena  kebiasaan masyarakatnya yang sering membuang sampah di sungai. Termasuk kebiasaan Bima dan Ratih yang hingga pada akhirnya merasakan perbuatan mereka yang sering membuang sampah di sungai.
Latar Belakang
Tempat :
  • Di pinggir sungai. Ketika warga, Bima dan Ratih berjalan-jalan membawa kantong sampah kemudian mereka membuang sampah ke sungai.
  • Di dalam rumah. Ketika Bima dan Ratih bersantai di dalam rumah..
Waktu :
  • Pagi hari. Menceritakan kebiasaan masyarakat pada pagi hari mereka sering berjalan-jalan sambil membuang sampah di sungai.
Suasana :
  • menakutkan. Ketika Bima dan Ratih ketakutan saat tiba-tiba hujan lebat dan gemuruh terjadi di desa dan banjir melanda di desa tersebut.
Alur
Alur yang digunakan adalah alur tunggal.
Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan pada buku ini adalah ringan, mudah dipahami, mempunyai makna yang penting untuk dapat di aplikasikan dalam kehidupan.
Amanat
  • Buanglah sampah pada tempatnya.
  • Membuang sampah di sungai menyebabkan banjir.
  • Membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan bencana.
  • Ketika tetangga terkena musibah (misalnya banjir kita harus segera menolong semampu kita)
  • Ketika ada bencana melanda kita (banjir di rumah) kita jangan sungkan meminta tolong.
Penokohan
Berikut adalah penjelasan penokohan dari buku Banjir :
Ratih
Ratih mempunyai sifat yang mandiri, penyayang,dan berbakti kepada orang tua. Itu dibuktikan dia  selalu menjaga dan merawat adiknya, misalnya selalu bersama, dan menyiapkan makanan untuk adiknya.
Bima
Bima mempunyai sifat yang mandiri, periang, kreatif dan berbakti kepada orang tua. Itu dapat dibuktikan dia bersama kakak perempuannya sediri di rumah tanpa orang tua karena di tinggal ke luar kota. Selain itu ia keratif karena dapat bermain gitar serta menghibur.
Kelebihan Buku
Buku ini sangat menarik, karena membahas tema tentang akibat dari kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai sehingga desa tersebut mengalami bencana banjir. Dengan bahasa dan gambar yang mudah dimengerti oleh para pembacanya. Buku ini mengajarkan kita untuk lebih bertanggung jawab,mandiri dan tidak membuang sampah sembarangan
Buku  ini begitu inspiratif, cocok bagi anak-anak yang belajar membaca karena buku ini menarik ada gambar yang bagus. Gaya bahasanya juga mudah dimengerti. Dalam penggambaran alur dan tokohnya tidak membingungkan pembacanya.
Kekurangan Buku
Dalam buku Banjir ini ada beberapa bagian cerita yang dirasa sedikit kurang menarik pada bagian akhir cerita sehingga pembaca kurang merasa puas karena akhir ceritanya mudah ditebak oleh pembaca.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar