Identitas Buku
Judul Buku : Banjir
Penulis Buku: Nyoman Sri Utami
Penerbit Buku : Tim USAID PRIORITAS, Amerika Serikat
Tahun Terbit : 2015
Tebal Buku : 16 halaman
Cetakan : I
Sinopsis Banjir
Banjir
merupakan sebuah buku fiksi bergambar karya Nyoman Sri Utami. Buku ini
bertemakan faktor penyebab banjir. Buku ini menceritakan tentang seorang anak
bernama Bima dan Ratih. Mereka masih anak-anak, tetapi sudah mandiri. Bima
adalah seoarang anak laki-laki adik dari Ratih. Ratih adalah seorang anak
perempuan kakak perempuan dari Bima.
Cerita banjir terjadi di desa mereka
berawal dari kebiasaan masyarakat yang kurang sadar akan lingkungan dengan
sering membuang sampah di sungai. Pagi itu Bima dan Ratih berjalan-jalan di tepi sungai sambil membawa
kantong sampah untuk dibuang di sungai. Kebiasaan ini bukan hanya Bima dan
Ratih akan tetapi masyarakat desa tersebut sering membuang sampah di sungai. Pagi
itu desa tersebut tiba-tiba hujan di sertai gemuruh. Para warga berhamburan
masuk rumah termasuk Bima dan Ratih. Bima yang berada dalam rumah bermain gitar
dan Ratih menyiapkan teh hangat dan pisang goreng sebagai cemilan. Di saat tak
terduga tiba-tiba sungai meluap sampai ke rumah-rumah warga. Bima dan Ratih
yang ketika itu sedang sendiri di rumah karena ke dua orang tuanya ke luar kota
merasa panik dan ketakutan. Mereka segera mencari tempat yang aman dan segera
meminta pertolongan. Beberapa saat kemudian mereka mendengar bunyi alarm regu
penolong datang. Bima dan Ratih diselamatkan oleh regu penyelamat menggunakan
perahu karet dan akhirnya mereka selamat
dari bencana banjir.
Tema
Tema pada buku Banjir menceritakan faktor penyebab banjir. Hal
itu terjadi karena kebiasaan masyarakatnya
yang sering membuang sampah di sungai. Termasuk kebiasaan Bima dan Ratih yang
hingga pada akhirnya merasakan perbuatan mereka yang sering membuang sampah di
sungai.
Latar Belakang
Tempat :
- Di pinggir
sungai. Ketika warga, Bima dan Ratih berjalan-jalan membawa kantong sampah
kemudian mereka membuang sampah ke sungai.
- Di dalam rumah. Ketika Bima dan Ratih bersantai di dalam
rumah..
Waktu :
- Pagi hari.
Menceritakan kebiasaan masyarakat pada pagi hari mereka sering
berjalan-jalan sambil membuang sampah di sungai.
Suasana :
- menakutkan. Ketika Bima dan Ratih ketakutan saat tiba-tiba
hujan lebat dan gemuruh terjadi di desa dan banjir melanda di desa
tersebut.
Alur
Alur yang digunakan adalah alur tunggal.
Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan pada buku ini adalah ringan, mudah dipahami,
mempunyai makna yang penting untuk dapat di aplikasikan dalam kehidupan.
Amanat
- Buanglah
sampah pada tempatnya.
- Membuang sampah di sungai menyebabkan banjir.
- Membuang
sampah sembarangan dapat menyebabkan bencana.
- Ketika
tetangga terkena musibah (misalnya banjir kita harus segera menolong
semampu kita)
- Ketika
ada bencana melanda kita (banjir di rumah) kita jangan sungkan meminta
tolong.
Penokohan
Berikut adalah penjelasan penokohan dari buku Banjir :
Ratih
Ratih mempunyai sifat yang mandiri, penyayang,dan berbakti kepada
orang tua. Itu dibuktikan dia selalu
menjaga dan merawat adiknya, misalnya selalu bersama, dan menyiapkan makanan
untuk adiknya.
Bima
Bima mempunyai sifat yang mandiri, periang, kreatif dan berbakti
kepada orang tua. Itu dapat dibuktikan dia bersama kakak perempuannya sediri di
rumah tanpa orang tua karena di tinggal ke luar kota. Selain itu ia keratif
karena dapat bermain gitar serta menghibur.
Kelebihan Buku
Buku ini sangat menarik, karena membahas tema tentang akibat dari
kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai sehingga desa tersebut
mengalami bencana banjir. Dengan bahasa dan gambar yang mudah dimengerti oleh
para pembacanya. Buku ini mengajarkan kita untuk lebih bertanggung
jawab,mandiri dan tidak membuang sampah sembarangan
Buku ini begitu inspiratif,
cocok bagi anak-anak yang belajar membaca karena buku ini menarik ada gambar
yang bagus. Gaya bahasanya juga mudah dimengerti. Dalam penggambaran alur dan
tokohnya tidak membingungkan pembacanya.
Kekurangan Buku
Dalam buku Banjir ini ada beberapa bagian cerita yang dirasa
sedikit kurang menarik pada bagian akhir cerita sehingga pembaca kurang merasa
puas karena akhir ceritanya mudah ditebak oleh pembaca.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar